Saturday 13 October 2018

#SIP CBIS (COMPUTER BASE INFORMATION SYSTEM) & EVOLUSINYA

C. CBIS (COMPUTER BASE INFORMATION SYSTEM) & EVOLUSINYA



1. CBIS (COMPUTER BASE INFORMATION SYSTEM)

Rainer & Cegielsy (2012), menjelaskan bahwa CBIS adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melaksanakan sebagian atau semua tugas untuk direncanakan. 

Bell & Collen (1992), mendefinisikan CBIS adalah sistem tersusun yang mengandalkan teknologi hardware dan software pada komputer untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan membagikan data. 

Adapun juga Rainer & Cegielsy (2012), menjabarkan komponen dasar CBIS adalah sebagai berikut: 
a. Perangkat keras (hardware): alat-alat fisik seperti keyboard, mouse, monitor, printer yang berfungsi untuk mengolah data. 
b. Perangkat lunak (software): program yang menjalankan hardware yang beroperasi. 
c. Basis data (database): kumpulan berkas atau tabel yang berisikan data yang saling berhubungan.
d. Jaringan (networks): sistem penghubung yang memungkinkan komputer yang berbeda saling berbagi data. 
e. Prosedur (procedures): adalah perintah untuk menggabungkan seluruh komponen diatas menjadi hasil yang diinginkan. 

2. Evolusi  CBIS (COMPUTER BASE INFORMATION SYSTEM)

a. EDP (Electronic Data Processing)
Valerie (1997), menjelaskan bahwa EDP (Electronic Data Processing) merujuk pada penggunaan metode otomatis untuk mengolah data komersial menggunakan komputer. Biasanya EDP menggunakan kegiata yang berulang dan relatif sederhana untuk memproses volume besar informasi serupa. 

Misalnya: pembaruan stok inventaris, transaksi perbankan yang diterapkan ke akun pelanggan, transaksi pemesanan dan tiket untuk sistem pemesanan maskapai, penagihan untuk layanan utilitas. 

b. SIM (System Information Management
Bourgeois (2014), menjelaskan bahwa SIM (System Information Management) adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol analisis, dan visualisasi informasi dalam suatu organisasi khususnya disebuah perusahaan. 

Fatta (2007), mendefinisikan SIM (System Information Management) sebagai sebuah sistem informasi tingkat manajemen yang bertugas dalam membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menghadirkan ikhtisar dan laporan rutin. 

c. Otomatisasi Kantor 
Mcleod (2001), mendefinisikan otomatisasi kantor adalah sebuah sistem elektronik formal maupun informal yang berkaitan dengan komunikasi antar orang yang berada dalam atau di luar suatu perusahaan. 

Mcleod & Schell (2007), menjelaskan pada tahun 1960-an ketika IBM memperkenalkan sebuah istilah pengenalan kata lalu teknologi seperti email diaplikasikan pada pekerjaan kantor dan kemudian disebut dengan otomatisasi kantor.  

d. Expert System 
Leondes (2012), menjelaskan expert system (sistem pakar) merupakan sistem komputer berbasis pengetahuan yang meniru pengembalian keputusan para pakar atau ahli yang mempunyai tujuan utama untuk melakukang fungsinya untuk mendukung manusia yang mengoprasikannya. 


Daftar Pustaka:
Bourgeois, D. T. (2014). Information system for bussnines and beyond. Washington: The Saylor Academy. 
Ball, M. J., & Collen, M. F. (1992). Aspects of the computer-based painted record. New York: Springer.
Fatta, H. A. (2007). Analisa dan perencangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andi Offset.
Leondes, C. T. (2012). Expert system: The technology of knowledge management an decision making for yje 21st century. California: Academic Press.
Mcleod, R. (2001). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Prenhaslindo. 
Mcleod, R., & Schell, G. P. (2007). Management information system. New York: Pearson. 
Rainer, R. K., & Cegielsy. Introduction to information system: support and transforming business fourth edition. New Jersey: John Willey and Sons. 
Valerie, I. (1997). Dictionary of computing. Oxford: Oxford University Press. 



#SIP ARSITEKTUR KOMPUTER DAN SISTEM KOGNISI

B. Komputer dan Sistem Kognisi 


1. Arsitektur Komputer 

Hennessy & Patterson (2006), menjelaskan arsitektur komputer merupakan serangkaian aturan dan metode yang menggambarkan fungsi, organisasi, dan pelaksanaan sisren komputer 

Goel (2010), mengemukakan bahwa arsitektur komputer merujuk pada struktur dan perilaku pada komputer yang menyangkut spesifikasi pada komponen, contohnya format petunjuk, kumpulan petunjuk, dan teknik untuk menunjukan memori, dan bagaimana mereka menghubungkan ke komponen lainnya.merujuk pada struktur dan perilaku pada komputer. Hal ini menyangkut spesifikasi pada komponen, contohnya format petunjuk, kumpulan petunjuk, dan teknik untuk menunjukan memori, dan bagaimana mereka menghubungkan ke komponen lainnya.

Munazilin (2017), menjabarkan arsitektur komputer adalah bagian yang yang berhubungan dengan unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun dan sistem komputer dalam melaksanakan aspek arsitekturnya. 

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa arsitektur komputer adalah serangkaian aturan pada komputer yang menyangkut spesifikasi pada komponen serta unit operasionnal dan interkoneksi antar komponen penyusun dan sistem komputer. 

Suryana (2012), menjabarkan ada empat bagian utama yang bekerja pada arsitektur komputer yaitu: 
a. ALU (Arithmetic and Logic Unit), perhitungan angka binary dilakukan di ALU yang kemudian        menghasilkan informasi dan disebut dengan data. 
b. Memory, setiap data yang masuk kemudian akan disimpan dalam memory dan kemudian            dilanjutkan ke control unit.
c. Control Unit, pada control unit berfungsi untuk mengatur tugas diantara bagian-bagian lain        untuk mengorganisasikan komputer secara optimal.
d. Input dan Output, proses komputer sendiri mempunyai tiga alur yaitu input, proses,                  kemudian output.


Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Komputer 

Kelebihan:
a. Dapat digunakan oleh beberapa pengguna 
b. Dapat membuka beberapa program pada saat yang bersamaan (multi window) 
c. Prosesor yang dapat digunakan bisa lebih dari satu

Kekurangan: 
a. Membutuhkan daya listrik lebih ketika akan digunakan
b. Harganya cenderung relatif mahal 
c. Membutuhkan ruangan penyimpanan dikarenakan ukurannya terbilang besar

2. Sistem Kognisi Manusia 

a. Pengertian Kognisi 

Balota & Marsh (2004), menjabarkan bahwa kognisi berasal dari bahasa latin cognare  yang berarti "tahu", dimana hal ini mengacu mengenai perilaku mengetahui atau berpikir pada manusia. 

Chaplin (2006), mengartikan kognisi adalah konsep umum yang mencangkup keseluruhan bentuk pengenal dimana melihat, mengamati, memperhatikan, menduga, dan menilai oleh individu.

Semiun (2003), menjelaskan kognisi adalah kegiatan yang berkaitan dengan mental yang diperlukan dalam memperoleh, menyimpan, mendapatkan kembali, serta menggunakan pengetahuan. 

Jadi berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kognisi adalah perilaku berpikir pada manusia yang mencangkup keseleuruhan bentuk dan berkaitan dengan mental yang diperlukan dalam memperoleh, menyimpan, mendapatkan kembali dan menggunakan pengetahuan. 

Adapun Solso, Maclin, & Maclin (2014) menjelaskan mengenai tahap pemrosesan informasi pada manusia sebagai berikut: 


3. Keterkaitan Antara Arsitektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia 

Adapun keterkaitan antara arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia dapat dilihat memiliki kesamaan proses antara keduanya, namun yang membedakannya adalah tahap ketika penyimpanan maupun pengambilan kembali suatu informasi. Kita bisa lihat pada bagan gambar masing-masing sub-bab dimana arsitektur komputer dan kognisi manusia sama-sama menerima stimulus atau input untuk diproses informasi dan menjadikannya data atau overt activity. Input pada arsitektur seperti joystick dan keyboard, sedangkan pada kognisi manusia memakai panca indera. Namun pembedanya adalah sangat mudah mengatur dan mengotak-atik arsitektur komputer, karena kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data manusia menciptakan arsitektur komputer.

Pada dasarnya, manusia mempunyai kapasitas penyimpanan yang lebih luas karena fungsi neutron yang ada pada otak manusia. Tetapi, manusia sangat jarang sekali untuk bisa memaksimalkan penyimpanan pada memori otak. Hal ini menurut pendapat saya, saya lebih merasa bahwa jika keduanya digabungkan dan berjalan seiringan maka terciptanya sesuatu yang optimal. Dimana arstitektur komputer dapat berkesinambungan dengan kognisi manusia, dan mencapai hasil yang maksimal. 

Daftar Pustaka :
Balota, D. A., & Marsh, J. E. (2004). Cognitive psychology: Key readings. New York: Psychology Press.
Chaplin, J. P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Goel, A. (2010). Computer fundamentals. India: Pearson. 
Hennesy., J. L., & Patterson, D. A. (2006). Computer architecture: A quantitative approach. San Francisco: Morgan Kaufmann Publishers. 
Munazilin, A. (2017). Arsitektur komputer. Yogyakarta: Deepublish. 
Semiun, Y. (2003). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Kanisius. 
Suryana, D. (2012). Mengenal komputer. Bandung: CreateSpace. 
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2014). Cognitive psyhcology. London: Pearson.



Friday 12 October 2018

#SIP PENGERTIAN SISTEM, INFORMASI, DAN PSIKOLOGI


A. Definisi 
1. Sistem 



Gasong (2018), menjelaskan sistem adalah serangkaian elemen yang berhubungan satu sama lain, dimana contohnya motor terdiri dari elemen yang disebut onderdil.

Kusrini (2007), menjabarkan sistem sebagai susunan yang terbentuk dari kelompok yang saling berkaitan, bertujuan untuk mencapai suatu proses tertentu. Contohnya sistem belajar mengajar guru.

Maniah & Hamidin (2017), mengartikan sistem sebagai kumpulan jaringan kerja dari prosedur yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang sama dan komponen sistem dapat berupa data dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, dan teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah serangkaian elemen yang berhubungan satu sama lain yang saling berkaitan dan berutujuan untuk mencapai suatu proses tertentu dimana komponen sistem dapat berupa data dari produsedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, dan teknologi.

2. Informasi 



Bodnar & Hopwood (2006), mengartikan informasi merupakan data yang terorganisir sebagai pendukung ketepatan pengambilan keputusan.

Jogiyanto (2008), menjelaskan informasi adalah hasil dari pengolahan data sebagai suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan menggambarkan suatu kejadian yang nyata serta dapat digunakan untuk mengambil keputusan.

Mulyadi (2001), menyebutkan informasi adalah olahan data ke dalam bentuk yang dapat memberikan arti bagi penerima untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Jadi dapat disimpulkan informasi adalah data yang terorganisir bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

3. Psikologi 



Syah (2003), menyebutkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku tersebut di bagi dua yaitu terbuka (tingkah laku psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan) dan tertutup (meliputi berpikir, keyakinan dan perasaan).

Fernald (2008), menjelaskan psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku dan pikiran, baik dalam kondisi sadar maupun tidak sadar termasuk juga perasaan.

Hockenburry & Hockenburry (2010), menjabarkan psikologi adalah disiplin ilmu dengan lingkup besar dan beragam yang mencari pemahaman tentang-tentang sifat-sifat yang muncul dari otak dan semua variasi fenomena yang mereka wujudkan.

Jadi berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia tentang perilaku dan pikiran serta baik dalam kondisi sadar maupun tidak sadar dan sifat-sifat yang muncul dari otak dan semua variasi fenomena yang mereka wujudkan. 

4. Sistem Informasi Psikologi 

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi merupakan serangkaian elemen atau susunan yang bertujuan untuk menggambarkan suatu kejadian nyata dimana hal ini dikaitkan dengan ilmu psikologi yang menyangkut dengan tingkah laku manusia.

Daftar Pustaka:
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2006). Sistem informasi akuntansi edisi keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Fernald, L. D. (2008). Psychology: six perspectives. Thousand Oaks: Sage Publications.
Gasong, D. (2018). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Hockenburry, D. H., & Hockenburry, S. E. (2010). Psychology. New York: Worth Publishers.
Jogiyanto. (2008). Metodologi penelitian sistem informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kusrini. (2007). Strategi perancangan dan pengelolaan basis data. Yogyakarta: Andi Offset.
Maniah., & Hamidin, D. (2017)  Analisis dan perancangan sistem informasi pembahasan secara praktis dengan contoh kasus. Yogyakarta: Deepublish.
Mulyadi. (2001). Sistem akuntansi edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.