Monday 21 January 2019

#SIP - APLIKASI PSIKOLOGI

Halo saya Elvira, kali ini saya mendapat tugas melalui mata kuliah Sistem Informasi Psikologi untuk membuat ilustrasi cara kerja aplikasi psikologi. Dalam hal ini saya mengambil assesment psikologi  yaitu "Mental Health Assessment " atau MHA, adapun MHA sendiri merupakan assessment dalam psikologi yang ditujukan kepada seseorang yang berpikir untuk mencari bantuan kepada terapis / psikolog. Dimana dalam hal ini jika seseorang merasa masalah yang ia hadapi menyebabkan kesulitan dalam hidup dan tidak yakin untuk menciptakan perubahan penting.  Nah jadi apakah kalian membutuhkan bantuan psikolog? Maka dari itu "Mental Health Assessment " inilah yang dibutuhkan. Anda cukup mengisi pertannyan dengan sangat jujur ketika setiap pertanyaan diberikan. 

Berikut ilustrasi flowchart dan output dari aplikasi psikologi "Mental Health Assessment " :


1. Flowchart Aplikasi Psikologi  "Mental Health Assessment  (Online)"



2. Desain Output (Interface) Aplikasi Psikologi 






Wednesday 7 November 2018

#SIP ARTIFICAL INTELLIGENCE & EXPERT SYSTEM

C. AI (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) & EXPERT SYSTEM

1. #SIP Sejarah AI dan Expert System 
         
AI (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

     
 Nillson (2009), Blaise Pascal pada tahun 1642 menemukan mesin penghitung digital pertama yang kemudian dikembangkan 3 abad kemudian oleh Charles Babbage dan Ada Lovelace agar dapat diprogram. Tahun 1950-an program AI pertama ditulis oleh Cristopher Strachey untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester sbagai program permainan naskah dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. Istilah AI atau kecerdasan buatan ini pertama kali dibuat oleh John McCarthy pada konfsfensi perfama pada 1956. Pada saat yang sama Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatternotnyang menerapkan psikoterapi Rogerian. Pada dekade berikutnya selama tahun 1960 dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan yang disebut sebagai sistem pakar pertama. Pada tahun 1980-an, Paul John werbos menemukan jaringan saraf yang digunakan dengan algoritme perambatan balik. Pada tahun 1985-an empat kelompok doseg menemukan kembali algorigme pembelajaran propagansi balik yang berhasil diimplemenfasikan ke dalam ilmu komputer dan psikologi. 

EXPERT SYSTEM
      Kusrini (2006), menjelaskan awal mula adanya sistem pakar ini karena komunitas AI sedang mengembangkan hal tersebut dan dimulai pada pertengahan tahun 1960. Pada periode ini penelitian mengenai  AI banyak kepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkankemampuan komputer dapat menghasilkan performansi pakar atau setaraf dengan manusia super.Arah pengembangan dari sub bidang artificial intelligence ini adalah general-purpose problem solver. Kemudian seiring berjalan waktu muncul lah  general-purpose problem solver (GPS) dimana merupakan prosedur yang dikembangkanoleh Newell dan Simon dari teori mesin logika, yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang kemudian dianggap sebagai pendahulu darisistem pakar. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi pergeseran dari general-purpose menjadi special- purpose program. Dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem mengidentifikasistruktur molekul suatu komposisi kimia yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum di Stanford University. Mulai saat itu para peneliti mengakui bahwa mekanisme pemecahan masalah hanya merupakan sebagian kecil dari suatu permasalahan yang kompleks.

2. #SIP Hubungan AI dan Kognisi Manusia 
      Semiun (2006) menjelaskan kognisi merupakan kegiatan-kegiatan mental yang dibutuhkan dalam memperoleh, menyimpam, mendapatkan kembali, serta menggunakan pengetahuan
        Hal ini sejalan dengan konsep AI dimana  hal ini dilihat dari cara kerja dadi AI sama dengan kognisi manusia. Dimana hal ini AI melakukan pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh manusia sendiri. Tedapat stimulus kemudian menjadi proses dan kemudian menjadi data, sama halnya dengan sistem kognisi manusia. 
       Kecerdasan dari AI juga melibatkan persamaan dengan otak manusia dan digunakan sebagai memori atau refrensi pada waktu yang akan datang. Dalam era ini AI bisa kita dapat temukan dengan mudah bawah HP flagship maupun tidak dimana dalam smartphone kalangan ini dapat melihat kamera beberapa hp disematkan AI. 

3. #SIP Aplikasi Sistem Pakar (Eliza, Parry, Dan Nettalk)

a. Eliza 
Norvig (2014), menjelaskan eliza merupakan program komputer pengolah bahasa yang diciptakan dari tahun 1964 sampai 1966 di Laboratorium Kecerdasan Buatan MIT oleh Joseph Weizenbaum untuk mendemonsgrasikan komunikasi antara manusia dan mesin berdasarkan obrolan simulasi dengan menggunakan pencocokan pola dan metodologi substitusi. Skrip yang paling terkenal adalah DOCTOR, disimulasikan oleh psikoterapis Rogerian untuk merespon masukan penggunanya. Banyak akademisi yang percaya program ini akan memberikan pengaruh positif terhadap banyak kehidupan manusia terutama mereka yang menderita masalah psikologis dan eliza dalat membantu dokter menangani pasien tersebut. Walaupun eliza dapat mengikuti sebuah percakapan, dia tidak dapat memahami secara penuh.

b. Parry
Akerkar (2014), menerangkan bahwa parry adalah progran yang berujuan untuk menggambarkan pikiran pasien paranoid akut ditulis oleh psikiatris Kenneth Colby. Program ini menjalankan model mentahan dari perilaku schizopernia paranoid dengan strategi percakapan berdaskarkan penilaian konseptualisasi yaitu: penerimaan, penolakan, dan netral.

c. Nettalk 
Rejnowski & Rosenber (dalam Hergenhann & Olson, 2008), memaparkan bahwa netttalk merupakan sistem jaringan tiruan, dimana membaca tulisan serta mengucapkannya dengan keras lalu memperhatikan tulisan secara teliti satu demi satu dengan scanning yang disediakan manusia, kemudian menyesuaikan. 

Daftar Pustaka 
Akerkar, R. (2014). Introduction to artificial intelligence second edition. New Delhi: PHI Learning. 
Hergenhann, B. R., & Olson, M. H. (2008). Theories of learning. Jakarta: Kencana. 
Kusrini. (2006). Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Nilsson, N. J.  (2009). The quest for artificial intelligence. New York: Cambridge University Press. 
Norvig, P. (2014). Paradigms of artificial intelligence programming: Case studies in common lisp. San Francisco: Morgan Kaufmann.
Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Kanisius.

#SIP SIM (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN) & SPK (SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN)

B. SIM DAN SPK 

1. #SIP Definisi SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan SPK (Sistem Penunjang Keputusan)

SIM (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)

        Fatta (2007), menjelaskan SIM (Sistem Informasi Manajemen) adalah sistem informasi pada tingkat manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan memberikan laporan dan ikhtisar penting. 
        Gaol & (2008), menerangkan SIM (Sistem Informasi Manajemen) merupakan sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengelolahan transaksi yang sangat berguna untuk kepentingan organiasi dan juga banyak memberikan dukungan ifnormasi dalam mengambil keputusan. 
    Turban, Epharaim, & James (1999), menjelaskan mengenai SIM (Sistem Informasi Manajemen) adalah sistem yang mengumpulkan dan memproses, menyimpan, menganalisa, serta menyebarkan informasi untuk tujuan yang lebih spesifik. 

SPK (SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN)

        Wibowo (2011), mendefinisikan SPK (Sistem Penujang Keputusan) ialah proses pengambilan keputusan dibantu menggunakan komputer untuk membantu mengambil keputusan dengan menggunakan beberapa data dan model tertentu untu menyelesaikan beberapa masalah yang tidak terstruktur. 
      Hermawan (2005), menjelaskan SPK (Sistem Penujang Keputusan) sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manager maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada kepuasan tertentu. 
        Kusrini (2007), menerangkan SPK (Sistem Penujang Keputusan) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang dimana tak seorangpun tau secara pasti bagaimana keputusan yang seharusnya ia buat. 

2. #SIP Konsep Dasar SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan SPK (Sistem Penunjang Keputusan)
    Gaol (2008), menjelaskan konsep SIM (Sistem Informasi Manajemen) digambarkan pada piramida berikut:


        Pada lapisan bawah terdiri atas informasi mengenai pengolahan transaksi, keadaan query, dan lain-lain; tingkat berikutnya terdiri atas sumber daya-sumber daya informasi pendukung dan pengendali operasi harian; tingkat yang ketiga terdiri atas sumber daya-sumber daya sistem informasi untuk membangun dalam perencanaan taktis dan pembuatan keputusan untuk pengendalian manajemen; tingkat atas terdiri atas sumber daya informasi untuk mendukung renana strategis dan pembuatan kebijakan oleh tingkatan manajemen tertinggi

       

      Kadarsah (1998), menjelaskan mengenai konsep SPK (Sistem Pendukung Keputusan) (SPK) atau disebut juga dengan Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

3. #SIP Model SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan SPK (Sistem Penunjang Keputusan)
       Mcleod (dalam Gaol, 2008) menjelaskan model SIM yang di maksud sbb: 
a. Model fisik
Model ini adalah gambaran tiga dimensi sistem itu sendiri biasanya digunakan dalam dunia usaha/bisnis dan bentuk dasar kendaraan bermotor baru. Model fisik berguna sebagai tujuan tetapi tidak dapat dipenuhi oleh hal nyata. 
b. Model cerita
Jenis model yang digunakan manajer dan jarang dikenal, menggambarkan kesatuannya sendiri dengan lisan atau tulisan.
c. Model grafik
Jenis model yang menggunakan sebuah garis lambang atau bentuk-bentuk yang abstrak. 

      Utama (2017) menerangkan mengenai model SPK yaitu:  
a. Model statis, yaitu menggunakan satu fokus dalam keadaan dan segala sesuatu terjadi dalam interval tunggal. Contohnya: keputusan pembelian atau pembuatan sendiri suku cadang produk, pendapatan tahunan, keputusan investasi. 
b. Model dinamis, yaitu mengikuti,menggunakan,mempresentasikan dan membuat pola, model ini juga menunjukan rata-rata per-periode, perubahan dan perbandingan. Contohnya berapa banyak poin checkout yang harus dibuat supermarket dalam satu hari. 

4. #SIP Peranan SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan SPK (Sistem Penunjang Keputusan) dalam memecahkan masalah 
      Gaol (2008), menjelaskan mengenai kontribusi SIM dalam pemecahan masalah dengan:
a. Memberi Sumber informasi organisasi secara luas dari manajemen puncak. Sim dapat diterapkan dalam area lain yaitu, DSS, OA dan expert system. 
b. Memberi sumbangan terhadap pengodentifikasian dan oemahaman masalah. Gagasan utama SiM adalah untuk menjaga kesinambungan informasi kepada manajer, maka manajer menggunakan sim unguk memerolej pemahaman dasar mengenainmasalah, denfan menentukan di mana ia ditempatkan dan apa peneybabnya, dalam beberapa hal SIM dapat membantu manajer dalam langkah terakhir proses pemecahan masalah.

   Mcleod (2001), menjelaskan mengenai peranan SPK atau (Decision Support System) mempunyai peran yang cukup penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang dialami perusahaan. DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS membagi masalah menjadi beberapa struktur untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan keputusan yang tepat.

Daftar Pustaka:

Fatta, A. H. (2007). Analisis dan Perancangan bentuk infromasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Gaol, C. J. L. (2008). Sistem informasi manajemen, pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Hermawan, J. (2005). Membangun decision support system. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Kusrini (2007). Konsep dan aktulias. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 
McLeod, R. J. (2001). Sistem Informasi Manajemen jilid 2. Prenfall Indo: Jakarta.
Turban, E., Ephraim, R. C., & James, C. W. (1999). Information technology for management: making connections for strategic advantage. New Jersey: Wiley. 
Utama, N. D. (2017). Sistem penunjang kebutuhan: Filosofi, teori, dan implementasi. Yogyakarta: Garudhawaca. 
Wibowo. (2011). Manajemen kerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.